Kamis, 22 Maret 2012

Perintah Rasulullah untuk membunuh si Penyeleweng

Diberitakan oleh Abu Ya'la dalam Musnadnya- sebagaimana dapat dibaca dalam biografi Dzu Tsudayyah dalam kitab al-Ishabah karangan Ibnu Hajar- dari Anas, katanya: "Ada seseorang yang pada masa hidup Nabi saw., yang sangat mengagumkan kami khusyu'nya serta kesungguhan hatinya dalam beribadah. Lalu kami menyebutkan namanya dihadapan Rasulullah saw., tapi beliau tidak mengenalnya. Dan kami juga menyebutkan sifat - sifatnya, tapi beliau tidak mengenalnya. Belum selesai kami membicarakannya, tiba - tiba orang itu muncul, dan kami pun berkata kepada Nabi saw., : "Inilah dia orangnya!" Beliau pun bersabda:"Kalian telah menyebutkan seorang yang tampak bekas tamparan setan diwajahnya..".

Kemudian dalam riwayat ini orang tersebut masuk ke masjid, dan Rasulullah saw. memerintahkan para sahabat untuk membunuhnya, : "Siapa yang bersediah membunuh orang itu?", pertama Abu BAkar yang bersedia melaksanakan namun kemudian Abu Bakar mengurungkan niatnya karena org tersebut sedang sholat dgn khusuk, kemudian begitu juga Umar tidak tega melaksanakan perintah Rasulullah saw. untuk membunuh orang tersebut dengan alasan: "Kudapati ia sedang meletakkan dahinya (bersujud) untuk Allah, sehingga aku merasa enggan membunuhnya..". Kemudian Ali mengajukan diri untuk membunuhnya, namun Ali kembali dengan mengatakan bahwa orang tersebut telah pergi. Beliaupun menerangkan :
" Sekiranya orang itu (berhasil) di bunuh, tidak akan ada 2 orang diantara Ummatku yang akan berselisih..".