Sabtu, 10 Agustus 2013

Review Buku Kelakar #Tanpa Batas

Buku ini bohong! Tidak semua isinya kelakar, ada kesedihan tanpa Punch-Line.

Gua rasa Om Sammy (begitu saya menyebutnya) memberikan nama “tanpa batas” atas dasar usia. Seperti yang beliau katakan, “mudah-mudahan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Bukan sebuah kebenaran mutlak, hanya sebuah sudut pandang dari seorang seniman komedi yang telat berkecimpung di dunia tersebut”. Hehehe...

Tanpa batas usia, tanpa batas kalangan, tanpa batas teori, tanpa batas pemilihan joke, adalah prinsip komedi yang dibawakan Om Sammy. Isu politik, sosial, pembahasan sejarah singkat indonesia dan dirinya sendiri yang sangat mempengaruhi kepribadiannya, semua ditulis. Beberapa isi buku juga membahas teori stand up comedy, mulai dari teori dia sendiri yang menekankan sense of humor, teori yang dia pelajari dari Almarhum George Carlin, dan dari buku Greg Dean ‘Step by Step to Stand-Up Comedy.

Banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan dari pengalaman yang dibagikan Om Sammy dalam bukunya, terutama pada bagian ‘hidup setelah menjadi comic’. Pengalaman menyikapi hal baru, sikap antar sesama comic, dan betapa bahagianya bertemu dengan seseorang yang dikagumi. Sesuatu yang biasa namun di titik yang luar biasa, yaitu ketika kita kesampain berbicara dengan hati, “Saya seolah gak percaya kalau hal yang saya alami ini nyata”.

Di buku ini Om Sammy juga menceritakan perjalananan tour Tanpa Batas. Rangkaian Bit, suasana, hingga dampak yang dirasakannya maupun yang terjadi terhadap penonton,”Lain lagi saat show di Bali, ada pasangan yang kedapatan berpegangan tangan saat lagu ini saya nyanyikan”, tulisnya.

Sammy @notaslimboy adalah komika indonesia yang tidak membatasi jokenya, politik, sex, sosial, agama, televisi, semua bisa diolah keformat komedi yang mencairkan suasana dan menghasilkan tawa. Tanpa batas tidak hanya pada joke, tetapi ada sesuatu yang sangat diharapkan oleh setiap pekarya, sesuatu yang besar, tanpa batas, sebuah keadaan yang diharapkan oleh Om Sammy, keadaan dimana tidak ada batas, semua bersama dalam keterbukaan.

Om Sammy menyadari bahwa tidak ada di dunia ini yang tidak memiliki batas, semua pasti ada batasnya, itu diakuinya di halaman 168.