Buku ini bohong! Tidak semua isinya kelakar, ada kesedihan
tanpa Punch-Line.
Gua rasa Om Sammy (begitu saya menyebutnya) memberikan nama “tanpa
batas” atas dasar usia. Seperti yang beliau katakan, “mudah-mudahan bisa
dinikmati oleh semua kalangan. Bukan sebuah kebenaran mutlak, hanya sebuah
sudut pandang dari seorang seniman komedi yang telat berkecimpung di dunia
tersebut”. Hehehe...
Tanpa batas usia, tanpa batas kalangan, tanpa batas teori, tanpa
batas pemilihan joke, adalah prinsip komedi yang dibawakan Om Sammy. Isu
politik, sosial, pembahasan sejarah singkat indonesia dan dirinya sendiri yang
sangat mempengaruhi kepribadiannya, semua ditulis. Beberapa isi buku juga membahas teori stand
up comedy, mulai dari teori dia sendiri yang menekankan sense of humor, teori
yang dia pelajari dari Almarhum George Carlin, dan dari buku Greg Dean ‘Step by
Step to Stand-Up Comedy.
Banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan dari pengalaman
yang dibagikan Om Sammy dalam bukunya, terutama pada bagian ‘hidup setelah
menjadi comic’. Pengalaman menyikapi hal baru, sikap antar sesama comic, dan betapa
bahagianya bertemu dengan seseorang yang dikagumi. Sesuatu yang biasa namun di titik
yang luar biasa, yaitu ketika kita kesampain berbicara dengan hati, “Saya
seolah gak percaya kalau hal yang saya alami ini nyata”.
Di buku ini Om Sammy juga menceritakan perjalananan tour
Tanpa Batas. Rangkaian Bit, suasana, hingga dampak yang dirasakannya maupun
yang terjadi terhadap penonton,”Lain lagi saat show di Bali, ada pasangan yang
kedapatan berpegangan tangan saat lagu ini saya nyanyikan”, tulisnya.
Sammy @notaslimboy adalah komika indonesia yang tidak
membatasi jokenya, politik, sex, sosial, agama, televisi, semua bisa diolah
keformat komedi yang mencairkan suasana dan menghasilkan tawa. Tanpa batas
tidak hanya pada joke, tetapi ada sesuatu yang sangat diharapkan oleh setiap
pekarya, sesuatu yang besar, tanpa batas, sebuah keadaan yang diharapkan oleh
Om Sammy, keadaan dimana tidak ada batas, semua bersama dalam keterbukaan.
Om Sammy menyadari bahwa tidak ada di dunia ini yang tidak
memiliki batas, semua pasti ada batasnya, itu diakuinya di halaman 168.