Lucu juga ya, ternyata semakin banyaknya masalah disebuah negara berdampak pada peningkatan kualitas seni komedi masyarakatnya. Anak2 muda menemukan cara baru untuk berunjuk rasa, setelah kekerasan dikuasai oleh kepentingan kelompok dan golongan, maka anak - anak muda yang galau memilih cara komedi untuk berunjuk rasa. Kesannya lebih damai.
Dengan menyebut Indonesia sebagai Negara Autopilot, maka dibayangan gue pak presiden sedang duduk dikursi pesawat sambil Facebookan lalu masang status "Gue galau abis..", sementara pesawat dibuat mode Autopilot, pesawatnya terbang gak jelas kemana - mana membawa sekian banyak rakyat indonesia. Gak salah, Negara Autopilot cocok banget dengan Republik Indonesia sekarang, rakyatnya terombang ambing gak jelas, sumber daya alam lama kelamaan jadi busuk, gedung DPR MPR bentar lagi jadi kebun binatang, sementara presiden senyum mesrah dari kursinya.
Dulu waktu gue kecil cuma di dunia dalam berita gue ngeliat wakil rakyat, tapi sekarang dimana - mana ada, acara gosip sampe acara yang serem seserem SILET. Pelawak jadi wakil rakyat, artis jadi wakil rakyat, kombinasi keduanya menghasilkan panggung sandiwara yang sempurna, dan kami para remaja menonton sambil tertawa. Aneh, aneh bgt ngeliat Indonesia, dilingkungan kampus mahasiswa menjadi berkelompok - kelompok; Kacau, Galau, dan selau, dosen lebih milih seminar daripada ngajar, lebih milih proyek dari pada ngajar, ah pokoknya yg jadi korban adalah kaum muda, lalu berefek pada kualitas bangsa, bangsa yang satu menjadi bangsa yang galau, gak jelas mau dibawa kemana oleh sistem Negara Autopilot.
Ketika air mata sudah pernah berbuat anarkis dengan darah - darah pejuang pemudanya, namun penguasa masih saja menjajah tanah airnya se
ndiri, maka komedi menjadi satu - satunya pilihan bijak untuk tetap menjadi makhluk Tuhan yang bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan komentar anda