Minggu, 30 Oktober 2011

Mimpi

Mimpi adalah hidup di dunia dan menunggu bangkit di saat - saat manusia penuh kerendahan menerima kehinaan - kehinaan....

Diatas pasir putih yang keras aku mainkan air biru, lalu Aku benamkan sebongkah kayu runcing. Ku sesali kesalahan terbesar tiada tara ini, tindakan yang aku tahu akibatnya namun masih saja kulakukan, tetap saja aku lakukan semuanya. Berulang - ulang kali hingga tak ada lagi Kayu runcing diatas pasir berwarna biru. Aku tetap terpaku, ketakutanku menembus pasir nan keras berlapis air biru, darahku mencairkannya, hingga pasir tak berwarna dan air tak biru lagi. Warna inilah yang sekarang aku miliki, HITAM yang kotor mengalir dari jantung hingga ke alam semesta yang asing baginya. Alam semesta yang dulu putih tanpa noda kini seolah kotor oleh benda asing dari tubuh seorang makhluk yang paling sempurna dari makhluk - makhluk yang paling tidak sempurna. Aku masih terpaku, kupandangi darah - darah yang menyelimuti alam semesta, merengut indahnya samudra dan kokohnya tanah.......

Dalam hatiku ada sebuah cahaya aneh yang menembus lubang - lubang kecil dindingnya, memancar bagaikan raungan serigala hutan, menyapu hitam dan putih kembali lagi. Aku masih terpalu. Tapi kali ini disuatu tempat yang berbeda, ini bukanlah dunia lagi, ini adalah alam yang menyuarakan penyesalan, teriakan suara itu bagaikan suasana biasa dipagi hari...., yaa disini kicau burung adalah suara pengakuan dosa dari kebodohan, kefasikan, kemunafikkan, kelalaian, dan kebatilan dari mereka satu - satunya makhluk bebahasa dan berakal. Aku tampak luar biasa diantara dikelilingi samudra merah nan lembut membelai tiap rambut perenang - perenangnya, butiran air keluar dari mataku, aku menangis, samudra ini begitu panas, Aku meresakannya!, belaian lembut samudra merah membara dalam setiap kesalahan bodoh semasa terpaku diatas pasih putih.

Aku hanya mampu mengucapkan kan sedikit kalimat penuh syafaat....

Allahuma shalli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad Kamashallaita' wa Barakta' Ala Ibraahiim wa Ali Ibraahiim

ketika aku terbangun dari dosa yang nikmat dan memuaskan setan - setan bertanduk binatang dan berekor binatang dan berwajah binatang.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda