Senin, 28 November 2011

Ustad Zaman Sekarang

Ustad zaman sekarang emang udah pada aneh, mereka mengajak seseorang mengenal agama islam dengan cara yang lucu sehingga orang banyak tertawa dari pada mengerti, berdakwah dengan gerakan - gerakan yang bila dilihat sangat memalukan, bayangkan seorang Ustad menggoyangkan pinggulnya ketika berdakwah sambil berkata, "Jama'aaaaaaaaaaaaaaaaaaah! oooooooo, jama'ah". Dan lihatlah sekarang, akhirnya orang - orang mempermainkan dakwah, melecehkan pendakwah dalam islam, memainkan kata 'jama'ah', menertawakan islam. Gue rasa harga diri Islam tercoreng akibat pendakwahnya, yang kebanyakan ditelevisi, terlalu overacting.., padahal Rasulullah berpesan agar kita jangan terlalu banyak tertawa dan bercanda, karena sesungguhnya itu sia - sia.

Lebih buruknya lagi apabila ada seorang Ustad yang dalam mengajarkan Islam, dalam dakwah mereka, terselip kata - kata yang mereka tekankan pada para pendengar, kata - kata yang tidak ilmiah, tanpa dasar, dan bodoh. Kata - kata itu adalah mengklaim kelompok tertentu sesat, mengatakan sesat kelompok yang berbeda mahzab dengan mereka.

Ceritanya kemaren gue ikut Talk Show Mahasiswa Pecinta Islam di Masjid Alwasi'i Unila, disana ada seorang Ustad, yang menjadi pembicara 2, mengatakan kepada kami bahwa Syi'ah sesat, dan dia menambahkan kata - kata, "perbedaan dalam agama islam itu wajar, semuanya bisa dimaklumi kecuali kelompok yang bukan Ahlus Sunnah". Lihatlah, bagaimana bisa kalimat Fanatisme keluar dari mulut seorang Ustad, seorang yang berilmu. Dan lebih anehnya lagi Ustad itu mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saww adalah nabi yang tidak bisa baca tulis, sementara dilain kesempatan Ustad itu mengatakan bahwa Muhammad Saww adalah Makhluk yang paling sempurna. Bagaimana bisa seorang makhluk yang paling sempurna tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis. Gue sempat nanya tentang siapa yang menulis Al-Qur'an seandainya Nabi tidak mampu menulis, awalnya gue bisa nerima jawabannya karena Ustad itu mengatakan Ali bin Abi Thalib yang menulis, namun ketika dia menyebut Mu'awiyah sebagai salah satu sahabat yang menulis Al-Qur'an gue gak bisa terima dan gue hanya bisa istighfar....Gue kasian dengan mahasiswa yang dengan takjub mendengar dan bangga akan ceramah didepan mereka.

Kebanyakan Ustad dan tokoh agama menyimpulkan sesuatu hanya dari pendengaran mereka dan fanatisme mereka pada guru - guru serta Ustad-ustad mereka terdahulu, sementara mereka sendiri enggan mencari tahu dan memahami perbedaan itu. Bukankah perbedaan itu ada karena adanya satu kebenaran diantaranya....

Wa Allah Wa A'lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda