Senin, 16 Mei 2011

SEBUAH INGATAN

Aku pernah duduk di tepi aspal yang kering

Diantara kedua pintu pagar yang dipisahkan oleh kunci gembok..

Debu coklat beterbangan mengusap setiap inci, bukan inci tapi ukuran debu

Tiap ukuran debu raga ku..

Menanti hilangnya gelisah atas kepastian

Memastikan bahwa firasat buruk adalah kotoran pikiran yang merugikan

Itu terbukti!

Suara candanya terdengar lewat setiap inci debu yang kotor

Benar – benar kotoran yang menguntungkan

Aku berdiri menepis semua gelisah

Bagaikan menemukan oase di padang pasir, aku menemukan sosok perempuan tegar, kuat, dan super

Lebih hebat dari ibu kartini yang katanya ibunya pertiwi

Dia adalah ibuku, menjinjing kantong plastik berisikan kue untuk ku

Waktu itu aku kelas 2 SD

Waktu dimana aku hanya mengenal kasih yang tulus, polos, dan sangat takut Dosa