Abu Thalib ketika menjelang kematiannya menurut beberapa ulama Syi'ah beliau telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Hafizh Abu Na'im dan Hafizh Baihaqi mengatakan bahwa para pembesar Quraish seperti Abu Jahal, Abdullah bin Abdi Umayyah tengah melayat Abu Thalib pada saat beliau sakit yang menyababkan kematiannya.
Nabi yang ada bersamanya berkata kepada pamannya, "Wahai pamanku, katakanlah tiada Tuhan selain Allah', sehingga saya menjadi saksi bagimu disisi Allah!" Saat itu Abdu Jahal dan Ibnu Abi Umayyah berkata, "Wahai Abu Thalib apakah engkau akan keluar dari agama Abdul Muthalib!" Mereka terus menanyakan hal itu hingga Abu Thalib mengatakan, "Ketahuilah bahwa Abu Thalib tetap menganut agama Abdul Muthalib dan tidak keluar darinya".
Mendengar kata - kata itu para pembesar Quraish merasa senang, dan mereka pun keluar dari rumah Abu Thalib. Ketika itu nampaknya rasa sakitnya bertambah parah, hingga menyadari telah tiba waktunya sakharatul maut. Abbas saudaranya yang duduk disampingnya melihat bibir Abu Thalib bergerak seolah tengah mengucapkan sesuatu. Abbas pun berusaha mendengar apa yang dikatakan saudaranya, dan dia mendengar bahwa Abu Thalib mengucapkan kata - kata La ilaha illallah.
Serta merta Abbas berkata kepada Nabi Saww.,"Wahai anak dari saudaraku, demi Allah! saudaraku Abu Thalib telah mengucapkan kata - kata yang engkau perintahkan!". Abbas tidak mengucapkan kata - kata tauhid tersebut karena dirinya saat itu belum memasuki agama islam.
Menurut Ulama Syi'ah, Abu Thalib sengaja tidak mengumumkan keislamannya agar dirinya tetap menjadi orang yang membantu Rasulullah karena orang musyrik dari penduduk mekah dan Quraish akan membunuhnya jika mereka bahwa dirinya muslim. Dengan menyembunyikan keislamannya Abu Thalib tetap dihormati dikalangan pembesar Quraish dan beliau pun selama hidupnya tetap bisa melindungi Muhammad Saww.
Wa Allah Wa A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan komentar anda