Al-Hafizh Sulaiman al-Hanafi dalam Yanabi al-Mawaddah pasal ke - 4 mengatakan, "ketika sampai kepada Ali bin Abu Thalib berita bahwa Mu'awiyah membanggakan diri dengan kekuasaannya atas wilayah Syam, Ia berkata kepada budaknya, "Tulislah apa yang akan aku diktekan kepadamu," kemudian Ali bin Abu Thalib mendendangkan syair berikut:
Nabi Muhammad, saudara kandungku
Hamzah penghulu syuhada, pamanku
Ja'far yang datang pagi dan sore
terbang bersama malaikat, anak pamanku
Putri Muhammad ketenangan dan pendampingku
bercampur dagingnya dengan darah dagingku
Dua cucu Ahmad, anakku darinya
siapa dari kalian yang punya andil sepertiku?
Aku dahului kalian masuk Islam
ketika masih kanak - kanak, belum lagi balig.
Diwajibkan padaku kekuasaannya atas kalian
oleh Rasulullah pada hari Ghadir Khum
Maka celakalah, celakalah, celakalah
yang kelak bertemu Allah dalam menzalimiku.
Setelah menyebutkan bait - bait syair tersebut, al-Baihaqi berkata, "Syair ini harus dihapal oleh setiap Mukmin, agar ia mengetahui keagungan Ali dalam Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan komentar anda