Ini menarik, sesuatu yang sering banget gue alami tapi baru
sekarang kepikiran. Jatuh cinta. Ini aneh menurut gue, dari SD sampai sekarang
kalau jatuh gue selalu kesal, tapi giliran ngomongin jatuh cinta, gue, bahkan
lo, pasti senyum-senyum gak jelas. Yang jelas mungkin cuma akibatnya, sama-sama
bikin sakit.
Yang jadi pertanyaan gue, jatuh cinta ini termasuk jenis
jatuh yang disengaja atau gak sengaja (sebut saja kepleset). Kalau gak sengaja
berarti tanpa rencana dong (biasanya sih sakit kalau kepleset), kalau disengaja
berarti boongan dong. Gimana sih.
Kalau gak sengaja lo gak kepikiran, tapi kan kenyataannya lo
terus mikirin dan karena itulah lo berani bilang “gue jatuh cinta”. Kalau disengaja
berarti lo mikirin dan pastinya ada tujuan dong.
Mungkin alur ceritanya kayak gini; awalnya kita gak sengaja
jatuh cinta, terus kepikiran “kok gue tadi jatuh ya”, lalu kita ngerasa “kok
gak bisa lupa ya”, akhirnya kita penasaran dan pengen jatuh lagi. Kali ini
jatuhnya disengaja (pura-pura jatuh), tujuannya cuma satu: memuaskan rasa
penasaran. Waktu kita pura-pura jatuh dan kebetulan ada yang ngeliat dan
nolong, kita merasakan kebahagiaan, “wah ditolong itu rasanya enak banget”.
Lalu kita cerita ke orang yang tadi nolong, “coba dhe kamu pura-pura jatuh,
ntar aku tolong, rasanya enak lho”. Terus dia pura-pura jatuh atas saran kita
tadi, dan kita tolong (pura-pura nolong tentunya). Akhirnya dia juga ngerasain
pura-pura jatuh dan pura-pura ditolong itu ternyata enak. Sampai pada akhirnya
kita sama-sama sadar ternyata semuanya pura-pura, semuanya ada atas dasar rasa
penasaran.
Saat kita sadar, ternyata
lukanya udah parah banget, lalu kita nyari orang lain untuk nolong nyembuhin
lukanya. Kebetulan pas kita butuh pertolongan eh ada yang jatoh di depan kita,
kita tolong (pura-pura) dengan harapan dia juga nolong kita nyembuhin luka
akibat jatuh di hal yang sama, cinta.
Ah sudahlah. Pikir aja sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan komentar anda