Jumat, 05 April 2013

Traktor Kampret


Kampret menurut gue bukan sesuatu yang kotor buat diucapkan, lebih kotor sampah, lebih kotor lagi yang buang sampah sembarangan.

Traktor kampret itu bentuknya seperti manusia, manusia kampret bisa jadi bentuknya mirip traktor.  Traktor bukan mesin, tapi mata kuliah. Sebenarnya mata kuliahnya sih gak kampret, dosennya aja yang mirip traktor.

Ada 3 tipe dosen yang pantes diomongin, pantes diomongin. Yang baik-baik gak perlu diomongin, gak pantes. Yang aneh/ganjil mari kita omongin, kita bantai, let’s go to the point of view.

Pertama. Dosen gila hormat; dosen tipe ini kerjanya pengen dihormati, mereka merasa penting... yah mereka penting sih, karna mereka memegang nilai... semakin mahasiswa menganggapnya penting maka semakin mendekati A nilai yang dia berikan. Dia penting bukan karena ilmunya, ilmunya betaburan di internet.. lo cukup ke warnet bayar 3000 dan lo bisa nemu pelajaran yang dia berikan selama 1 semester, lebih murah dari uang semester lo. Dosen tipe ini juga bukan ahli dibidangnya, kalau mereka ngaku ahli, mungkin maksudnya Ahli Nujum; kadang hilang, tiba-tiba dateng, tiba-tiba ilang lagi. Di awal kuliah dia bisa tahu lo bakal dapet nilai apa, tergantung seberapa besar lo nganggep dia penting.  Aaaaaaaaaahli Nujum banget!

Kedua, dosen kepo; tiap ketemu pertanyaannya selalu sama; “Kapan kamu penelitian?”, it’s not ur business, Can I ask you something like this, "when we could be good friends huh?"

Ketiga, tipe dosen yang paling terkenal, sudah dipastikan pernah masuk surat kabar dan youtube; Dosen mesum. Lo bisa liat dari mukanya, mukanya kayak sabun, like this yo

Traktor kampret dan dosennya memiliki aturan tentang kesopanan, Mahasiswa tidak boleh menggunakan kaos saat praktikum.. gue rasa di masa depan pengemudi traktor gak beda dengan pengemudi Avanza, orang disawah gak beda dengan orang di kantoran; sama-sama make dasi.

Gue diusir karena gue make kaos, kata dosennya, “nanti adik-adik kamu mencontohnya, itu tidak baik”... ya...ya.. yang baik itu adalah memakai baju berkera tapi pakaian dalemnya nyangkut dikera. Sakti banget.

Semua yang memakai baju berkera tidak semuanya bego, tapi hampir dipastikan yang bego semuanya memakai baju berkera, biar terlihat pintar.

Oh iya.. dosen kampret ini masuk katagori dosen gila hormat, udah kayak tiang bendera.

Tadi juga ada yang diusir, kata dosennya dia telat datengnya, padahal gue, mungkin semua mahasiswa tahu dia datengnya gak telat (masih dalam batas waktu yang diberikan; 15 menit). Tapi mau ngomong apa juga tetap aja diusir, mahasiswa yang lain diem sih.. yah mereka lebih menghormati dosen dari pada temen sendiri, karena dosen menilai mereka dengan huruf mutu (A – E), sedangkan sesama temen cuma bisa menilai kualitas pertemanan itu sendiri.. itu gak terlalu penting.

Bukan salah kampus punya mahasiswa yang freak, salah mahasiswa milih kampus yang freak.

3 komentar:

tuliskan komentar anda