Kampret menurut gue bukan sesuatu yang kotor buat diucapkan,
lebih kotor sampah, lebih kotor lagi yang buang sampah sembarangan.
Traktor kampret itu bentuknya seperti manusia, manusia
kampret bisa jadi bentuknya mirip traktor.
Traktor bukan mesin, tapi mata kuliah. Sebenarnya mata kuliahnya sih gak
kampret, dosennya aja yang mirip traktor.
Ada 3 tipe dosen yang pantes diomongin, pantes diomongin. Yang
baik-baik gak perlu diomongin, gak pantes. Yang aneh/ganjil mari kita omongin,
kita bantai, let’s go to the point of view.
Pertama. Dosen gila hormat; dosen tipe ini kerjanya pengen
dihormati, mereka merasa penting... yah mereka penting sih, karna mereka
memegang nilai... semakin mahasiswa menganggapnya penting maka semakin
mendekati A nilai yang dia berikan. Dia penting bukan karena ilmunya, ilmunya
betaburan di internet.. lo cukup ke warnet bayar 3000 dan lo bisa nemu
pelajaran yang dia berikan selama 1 semester, lebih murah dari uang semester
lo. Dosen tipe ini juga bukan ahli dibidangnya, kalau mereka ngaku ahli, mungkin
maksudnya Ahli Nujum; kadang hilang, tiba-tiba dateng, tiba-tiba ilang lagi. Di
awal kuliah dia bisa tahu lo bakal dapet nilai apa, tergantung seberapa besar
lo nganggep dia penting. Aaaaaaaaaahli
Nujum banget!
Kedua, dosen kepo; tiap ketemu pertanyaannya selalu sama; “Kapan
kamu penelitian?”, it’s not ur business, Can I ask you something like this, "when
we could be good
friends huh?"
Ketiga, tipe dosen yang paling terkenal, sudah dipastikan
pernah masuk surat kabar dan youtube; Dosen mesum. Lo bisa liat dari mukanya,
mukanya kayak sabun, like this yo
Traktor kampret dan dosennya memiliki aturan tentang
kesopanan, Mahasiswa tidak boleh menggunakan kaos saat praktikum.. gue rasa di
masa depan pengemudi traktor gak beda dengan pengemudi Avanza, orang disawah
gak beda dengan orang di kantoran; sama-sama make dasi.
Gue diusir karena gue make kaos, kata dosennya, “nanti
adik-adik kamu mencontohnya, itu tidak baik”... ya...ya.. yang baik itu adalah memakai
baju berkera tapi pakaian dalemnya nyangkut dikera. Sakti banget.
Semua yang memakai baju berkera tidak semuanya bego, tapi hampir dipastikan yang bego semuanya memakai baju berkera, biar terlihat pintar.
Oh iya.. dosen kampret ini masuk katagori dosen gila hormat,
udah kayak tiang bendera.
Tadi juga ada yang diusir, kata dosennya dia telat
datengnya, padahal gue, mungkin semua mahasiswa tahu dia datengnya gak telat
(masih dalam batas waktu yang diberikan; 15 menit). Tapi mau ngomong apa juga
tetap aja diusir, mahasiswa yang lain diem sih.. yah mereka lebih menghormati
dosen dari pada temen sendiri, karena dosen menilai mereka dengan huruf mutu (A
– E), sedangkan sesama temen cuma bisa menilai kualitas pertemanan itu
sendiri.. itu gak terlalu penting.
Bukan salah kampus punya mahasiswa yang freak, salah
mahasiswa milih kampus yang freak.
hahaha...
BalasHapusSial nih tulisan. Kamfreettt...!!!!!!!!!!!!
Pernah kepikiran bikin buku???
BalasHapusAlfian: Pernah, gak dipanggil2 tapi :D
BalasHapus