Kamis, 15 September 2011

Ayah; seorang tukang lap kaca

Dua hari yang lalu disisi sebuah gedung universitas, laki - laki yang mungkin umurnya sekitar 40 tahunan sedang nogkrong diatas sebuah pijakan yang tingginya dirasa cukup untuk mencapai kaca jendela gedung yang kotor. Kain lap yang digenggam ditangan kanan bagaikan kain lap yang sama yang pernah digenggam seorang Ibu untuk membersihkan rambut anaknya ketika dimandikan. Gerakannya pun sama dengan gerakan seorang Ibu yang sedang membelai anaknya untuk segera tidur. Harapannya juga tidak jauh berbeda dengan harapan semua orang tua lainnya, bekerja untuk masa depan anak - anaknya, tentunya yang lebih baik. Sesuatu yang berbeda adalah, dia yang sedang mengelap kaca memiliki rasa malu yang sangat tinggi dari pada (mungkin) orang - orang yang menikmati kebersihan kaca, yang menikmati ruangan yang terlihat baik di luar maupun dalam kaca, lebih punya malu dan mensyukuri nikmat dari pada yang menyia nyiakan nikmat.

seperti itulah seorang ayah yang menerima tugas - tugas dari-Nya..

seperti itulah seorang ayah yang menerima tanggung jawab dari-Nya..

seperti itulah seorang ayah yang menerima istri dan anak - anak dari-Nya...

seperti itulah tukang lap kaca...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda