Sabtu, 04 Juni 2011

PROPOSAL USUL PENGADAAN MATA KULIAH MOTIVASI DI JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

akhirnya selesai juga tugas akhir mata kuliah Metode komunikasi ilmiah gw

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses seorang manusia untuk mengembangkan dirinya yang dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu melalui sekolah (pendidikan formal) dan pengalaman / latihan (informal). Dalam prosesnya pendidikan dipengaruhi oleh emosional setiap pelaku pendidikan, secara tak langsung emosi mampu membuat seseorang menjadi malas atau sebaliknya menjadi semangat untuk menuntut ilmu dalam proses pendidikan. Mahasiswa adalah pelaku pendidikan yang berdasarkan usia umumnya sudah memiliki kematangan berfikir, namun kenyataannya tidak seperti itu. Hal ini disebabkan oleh lingkungan masyarakat dan keluarga yang kurang memperhatikan perkembangan anak sehingga terdapat mahasiswa yang memiliki emosi yang tidak matang, ceroboh dan tidak berpikir panjang dalam mengambil sikap, serta tumbuhnya sikap menutup diri. Memotivasi adalah salah satu cara sederhana untuk meluruskan pandangan buruk seorang Mahasiswa dari lingkungannya, hal ini terbukti dari banyaknya pelaku kenakalan remaja menjadi orang yang lebih kuat dalam menghadapi masalah – masalah hidupnya setelah mendapatkan motivasi melalui kegiatan seminar, buku, dan teman dekat. Di Jurusan Teknik Pertanian para Mahasiswa banyak mengeluh tentang masalah kuliah, keluarga, teman dan pacar, hal ini seperti yang mereka ungkapkan menjadi salah satu sebab kehancuran nilai – nilai akademik mereka. Melihat itu semua maka kami merasa harus diadakannya mata kuliah motivasi di Jurusan Teknik Pertanian guna membangkitkan semangat Mahasiswa kala dirundung masalah.

B. Referensi Kegiatan

Mata kuliah motivasi ini akan dilaksanakan pada semester Ganjil, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Semester I : Motivasi masa peralihan dari seorang siswa ke seorang Mahasiswa
2. Semester III : Motivasi dalam memanajemen waktu
3. Semester V : Motivasi diri
4. Semester VII : Motivasi untuk dunia kerja

Mata kuliah ini memiliki fungsi sebagai bekal diri seorang mahasiswa dalam menghadapi masalah – masalah di lingkungan perkuliahan dan sosial masyarakat.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pengadaan mata kuliah Motivasi ini adalah:

1. Membantu meningkatkan motivasi belajar Mahasiswa
2. Membantu Mahasiswa mengatasi masalah pribadi yang dapat mengganggu proses belajar mereka
3. Menciptakan Mahasiswa yang sehat jiwa dan raga

II. STUDI PUSTAKA

1. Pikiran

Di dalam diri seorang manusia terdapat sebuah tempat yang sangat berperan dalam menentukan tingkah laku dan kenyamanan akan keberadaannya, tempat yang mempengaruhi semua hal yang berada di lingkungan luar sistem jiwa dan raga. Tempat itu adalah pikiran, As a Man Thinketh, kita semua adalah hasil dari apa yang kita pikirkan.
Benak manusia bisa diibaratkan sebuah kebun, yang bisa dirawat dengan penuh keahlian atau dibiarkan tak terurus. Namun, baik dirawat maupun diabaikan, kebun itu pasti dan akan tumbuh terus. Jika tidak ada benih bermanfaat yang ditanam di kebun itu, benih – benih rumput liar akan merambah, berkumpul, dan beranak – pinak.
Sama seperti tukang kebun yang mengolah petak kebunnya, membabat rumput – rumpt liar dan membudidayakan bunga dan buah – buahan yang bermanfaat, begitu juga kita bisa merawat kebun dibenak kita, menyiangi semua pikiran kotor, tidak bermanfaat dan salah, serta menyempurnakan bunga dan buah pikiran murni, bermanfaat dan benar. Pelajaran ini juga mengungkapkan dalam diri kita hukum – hukum pikiran dan memampukan kita memahami, dengan keakuratan yang semakin meningkat, bagaimana kekuatan pikiran dan elemen benak kita bekerja membentuk karakter, keadaan dan nasib kita. Keadaan kita sekarang ini merupakan buah dari perbuatan dan karya kita. Pikiran yang telah kita tanam ke karakter kita membawa kita ke keadaan itu. Dalam perjalanan kehidupan kita, tidak ada yang disebut elemen kebetulan. Semuanya berasal dari sebuah hukum yang tidak bisa salah. Hal itu berlaku bagi mereka yang merasa “tidak harmonis” dengan sekelilingnya, maupun mereka yang nyaman dengan lingkungannya.

-James Allen-

Seorang pribadi yang diarahkan ke keadaan dewasa oleh waktu akan mengalami berbagai macam gejolak di dalam batin dan pikirannya, keadaan yang nantinya akan menjurus pada keputusan – keputusan yang harus di jalani. Mahasiswa adalah pribadi yang telah diarahkan waktu menuju kepada dewasa, banyak keputusan – keputusan yang telah diambil oleh seorang pribadi hingga dia mencapai status Mahasiswa, yang kadang keputusan itu salah dan membawa mereka pada kehancuran karakter. Untuk mengatasi semua itu biasanya seorang mahasiswa mencari teman dekat sebagai tempat sharing, apa yang diberikan oleh seorang teman? Jawabannya adalah Motivasi.

2. Pengertian Mahasiswa

Menurut Susantoro (Rahmawati, 2006) mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap kenyataan objektif, sistematik dan rasional. Kenniston (Rahmawati, 2006) mengatakan bahwa mahasiswa (youth) adalah suatu periode yang disebut dengan “studenthood” yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk ke dalam dunia kerja yang menetap. Berbeda dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh dua ahli tersebut di atas, Visi Pelayanan Mahasiswa menyebutkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sedang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan tinggi (www.rclsgi.Eng.ohio-state.edu).
Mahasiswa mempunyai peran penting sebagai agen perubahan (agent of change) bagi tatanan kehidupan yang secara realistis dan logis diterima oleh masyarakat (Chaerul, 2002). Sejalan dengan pendapat Chaerul, Kartono (Rahmawati, 2006) menyebutkan bahwa mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.
2. Mahasiswa diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia kerja.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi.
4. Mahasiswa diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan profesional.

Ditinjau dari kepribadian individu mahasiswa merupakan suatu kelompok individu yang mengalami proses menjadi orang dewasa yang dipersiapkan atau mempersiapkan diri dalam sebuah perguruan tinggi dengan keahlian tertentu.
Dilihat dari perkembangan kognitif masa dewasa awal, Piaget (Santrock, 2002) menyatakan bahwa pada saat masuk usia dewasa individu mulai mengatur pemikiran operasional formal, artinya pada masa ini individu menjadi lebih sistematis ketika menghadapi masalah.
Menurut Gisela dan Vief (Santrock, 2002) menyatakan bahwa hakekat awal dari logika remaja dan optimisme berlebihan pada kaum muda akan menghilang di awal masa dewasa. Pada masa ini juga terjadi integrasi baru dari pemikiran, artinya individu mempunyai pemikiran bahwa tahun-tahun masa dewasa akan menghasilkan pembatasan-pembatasan pragmatis yang memerlukan strategi penyesuaian diri yang mengandalkan analisis logis dalam pemecahan masalah.
Santrock (2002) mengungkapkan bahwa pada masa dewasa awal perkembangan kognitif berkembang sangat baik dan menunjukkan adaptasi dengan aspek pragmatis dari kehidupan. Kompetensi sebagai orang dewasa muda memerlukan banyak ketrampilan berpikir logis dan adaptasi pragmatis terhadap kenyataan.
Berdasarkan tahap perkembangan mahasiswa termasuk dalam masa dewasa awal atau dewasa dini karena secara umum seseorang yang menyandang predikat mahasiswa berada dalam rentang usia antara 18 tahun sampai habis masa studinya berdasarkan keahlian tertentu.
Menurut Hurlock (2002) masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Masa dewasa awal merupakan metode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru maka tak jarang kebanyakan mahasiswa terjerumus dalam pengambilan keputusan hidup yang salah karena kurangnya kematangan pribadi dalam diri.

-Sutisna.com-
3. Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Macam – macam teori Motivasi

Teori hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

-Maslow. A. Motivation and Personality-

Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X :
• Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
• Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
• Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
• Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
• Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
• Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
• Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
• Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

Teori motivasi kontemporer
Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Teori motivasi kontemporer mencakup:
Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
o kebutuhan berprestasi : Dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
o kebutuhan berkuasa : Kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
o kebutuhan berafiliasi : Keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

Teori evaluasi kognitif
Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.

Teori penentuan tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

Teori penguatan
Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

Teori harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
-Perilaku organisasi-

Area motivasi manusia
Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.
-Psikologi:jilid 2-


III. METODELOGI PELAKSANAAN

Mata kuliah Motivasi ini akan diadakan di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang akan dilaksanakan pada semester ganjil 1 – 7, dimana pada semester I mata kuliah ini bersifat wajib diikuti dan semester III, V, VII menjadi mata kuliah pilihan. Hal – hal yang dibutuhkan untuk menunjang mata kuliah ini adalah:

• Ruang kuliah
• Dosen mata kuliah (Motivator)


1. Ruang Kuliah

Ruang kuliah untuk Mata Kuliah Motivasi harus memiliki kapasitas untuk 45 mahasiswa, dengan pertimbangan jumlah adalah rata – rata mahasiswa tahun ajaran baru. Untuk perangkat pengajaran disesuaikan dengan kebutuhan dosen pada saat perkuliahan, perangkat pengajaran yang kemungkinan besar harus disediakan oleh Jurusan adalah LCD.

2. Dosen Mata Kuliah

Dosen Mata Kuliah Motivasi dipilh oleh mahasiswa Teknik Pertanian melalui penilaian kedekatan dosen terhadap Mahasiswanya. Borang penilaian akan dibagikan pada setiap angkatan yang menginjakkan kakinya di Jurusan Teknik Pertanian sejak 3 tahun terakhir, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan Motivator yang bersahabat dan Friendly, dengan kedekatan seorang teman motivasi akan lebih ringan untuk diterima oleh setiap Mahasiswa. Berdasarkan pengamatan kami beberapa dosen di Teknik Pertanian memiliki kemampuan dalam memotivasi mahasiswanya di sela – sela waktu kuliah, dengan pertimbangan inilah kami mengusulkan dosen Mata Kuliah Motivasi berasal dari Jurusan Teknik Pertanian.


DAFTAR PUSTAKA

- http://www.wikipedia.com/Motivasi/
- http://www.sutisna.com/pengertian_mahasiswa
- James Allen. As a Man Thinketh. Jakarta : Anggota IKAPI, 2010, Hal 10 - 13
- Maslow. (Inggris)A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954, hal. 57-67
- Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat. Hal.244-254
- Wade, Carol; Tavris, Carol. Psikologi: Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2007, hal. 142-152

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda